Investasi adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan taraf ekonomi Anda melalui berbagai opsi, mulai dari investasi emas, saham, valuta asing, barang-barang langka, hingga yang paling populer adalah investasi properti. Pertanyaan yang sampai saat ini masih ramai diperdebatkan oleh banyak orang adalah untung mana antara investasi rumah atau tanah? Kedua opsi tersebut sebenarnya memiliki keunggulan dan kelemahannya tersendiri.
Sebagai contoh, kelemahan dari investasi rumah adalah harganya yang jelas jauh lebih mahal dibandingkan ketika kita membeli tanah kosong. Sebuah rumah yang dijual di Bogor, Jawa Barat, tepatnya yang terletak di dalam perumahan Bhumi Amala dihargai mulai dari Rp 750 juta hingga Rp 1 miliar. Harga mahal tersebut bukan tanpa alasan, rumah yang dijual di dalam Bhumi Amala memilik lokasi strategis yang dapat menempuh sekolah, jalan tol, hingga rumah sakit hanya dalam hitungan puluhan menit saja. Belum lagi adanya fasilitas pelengkap yang disediakan oleh pihak developer seperti CCTV, taman bermain anak, kolam renang, dan keamanan 24 jam.
Harga adalah satu dari beberapa faktor yang dapat Anda jadikan pertimbangan dalam melakukan investasi, namun Apabila Anda bertujuan mencari passive income yang efektif melalui investasi, berikut ini adalah beberapa informasi tentang investasi rumah dan tanah yang dapat Anda jadikan pertimbangan.
Investasi Terbaik untuk Passive Income
Meskipun rumah memiliki harga yang lebih mahal, rumah relatif lebih mudah untuk dijual apalagi jika rumah Anda merupakan rumah yang baru saja dibangun serta berada di lokasi yang strategis. Rumah juga lebih mudah untuk dijadikan jaminan ke bank apabila Anda sedang ingin mencari modal untuk usaha.
Satu poin utama yang membuat investasi rumah lebih menguntungkan adalah rumah bisa dengan mudah dijadikan sumber passive income dengan cara menyewakan rumah tersebut baik itu untuk jangka waktu bulanan ataupun tahunan. Hanya saja Anda harus teliti dan rajin melakukan perawatan rumah mulai dari cat, hama rayap, genteng, dan perawatan lain agar harga rumah Anda tidak anjlok.
Apabila tidak disewakan, rumah juga bisa Anda gunakan sendiri atau didiamkan untuk anak dan cucu Anda. Setiap tahunnya harga rumah mengalami kenaikan rata-rata 15 persen.
Di sisi lain, investasi tanah cocok untuk Anda yang memiliki budget terbatas karena harga tanah berada di bawah rumah. Harga rumah biasanya 20 persen lebih mahal dibandingkan harga tanah kavling di area dan luas yang sama. Sebagai contoh, apabila harga tanah di sebuah area mencapai Rp 10 juta, maka harga rumahnya bisa mencapai Rp 12 juta per meter kubik.
Tidak seperti rumah, investasi tanah tidak memerlukan perawatan dan perhatian yang ekstra. Anda cukup membangun pagar dan plang penanda untuk menjaga tanah kosong Anda agar tetap terawat. Hanya saja investasi tanah memerlukan kemampuan prediksi dan analisis yang baik agar tanah yang Anda beli bisa membawa keuntungan yang besar.
Harga tanah sangat dipengaruhi oleh perkembangan lokasi tata kota. Apabila di dekat tanah Anda sedang terjadi pembangunan besar-besaran seperti jalan raya, ataupun gedung-gedung pusat kegiatan ekonomi, maka dipastikan harga tanah Anda akan melonjak tinggi. Akan tetapi jika Anda membeli tanah di tempat yang jauh dari kegiatan manusia dan perekonomian, maka tanah Anda akan memiliki harga yang rendah dan cenderung sulit untuk dijual kembali.
Apabila Anda ingin mencari-cari rumah atau properti yang cocok untuk investasi ataupun ditinggali sendiri, Anda dapat mengakses Dekoruma Properti sebagai bahan referensi Anda.